Pengumuman lulus hasil ujian tes CPNS 2013 yang memakai format LJK (Lembar Jawaban Computer) bakal diumumkan pada 4 Desember 2013 yang akan datang. Demikianlah juga dengan pengumuman hasil ujian seleksi CPNS jalur honorer K2 ( kelompok 2). Tes CPNS sendiri ditetapkan dari nilai ambang batas dengan kata lain passing grade.
Berarti, peserta tes CPNS yang nilainya diatas passing grade, berpeluang besar di terima. Tetapi, ada catatan. Dijelaskan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi, lolos passing grade tidak dan merta membikin seorang di terima.
Sebagai perumpamaan, diperlukan 20 orang untuk formasi XX di intansi YY. Walau sebenarnya, jumlah peserta yang nilainya diatas passing grade ada 100 orang. Tidak dan merta 100 orang lolos. Tetapi 20 orang dengan nilai paling atas, yang artinya 80 orang yang lain gugur.
Passing grade untuk ujian LJK (Lembar Jawaban Computer) dengan CAT (Computer Assisted Test) tidak sama. Ditulis The Globe Journal, passing grade untuk ujian format CAT ialah; sekurang-kurangnya memperoleh 105 poin untuk tes karakteristik pribadi; 75 poin untuk tes intelegensia umum; serta 70 untuk tes wawasan kebangsaan.
Bakal halnya passing grade untuk format LJK, ialah : sekurang-kurangnya 108 poin untuk tes karakteristik pribadi, 70 untuk tes intelegensia umum, serta 64 untuk tes wawasan kebangsaan. Passing grade tes format LJK lebih rendah dari pada CAT lantaran butir masalah yang semakin banyak.
Ada yang lebih mutlak lagi. Untuk formasi spesifik, seorang tidak cuma mesti lolos Tes Kompetensi Dasar (TKD), namun juga Tes Kompetensi Bidang (TKB). Peserta yang lolos TKD, bakal gagal jadi PNS bila gagal dalam TKB.
Sesaat itu, BKD Sragen mengatakan, pengumuman lulus hasil ujian seleksi CPNS jalur honorer kelompok 2 (K2) bakal diumumkan pada rentang saat pada minggu paling akhir November sampai awal Desember. Pengumumannya bakal ditulis melewati website resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.
Yang jelas, seluruh sistem koreksi serta penilaian dikerjakan di pusat. Daerah, yang berperan sebagai penyelenggara ujian semata. #SidomiNews.
Berarti, peserta tes CPNS yang nilainya diatas passing grade, berpeluang besar di terima. Tetapi, ada catatan. Dijelaskan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi, lolos passing grade tidak dan merta membikin seorang di terima.
Sebagai perumpamaan, diperlukan 20 orang untuk formasi XX di intansi YY. Walau sebenarnya, jumlah peserta yang nilainya diatas passing grade ada 100 orang. Tidak dan merta 100 orang lolos. Tetapi 20 orang dengan nilai paling atas, yang artinya 80 orang yang lain gugur.
Passing grade untuk ujian LJK (Lembar Jawaban Computer) dengan CAT (Computer Assisted Test) tidak sama. Ditulis The Globe Journal, passing grade untuk ujian format CAT ialah; sekurang-kurangnya memperoleh 105 poin untuk tes karakteristik pribadi; 75 poin untuk tes intelegensia umum; serta 70 untuk tes wawasan kebangsaan.
Bakal halnya passing grade untuk format LJK, ialah : sekurang-kurangnya 108 poin untuk tes karakteristik pribadi, 70 untuk tes intelegensia umum, serta 64 untuk tes wawasan kebangsaan. Passing grade tes format LJK lebih rendah dari pada CAT lantaran butir masalah yang semakin banyak.
Ada yang lebih mutlak lagi. Untuk formasi spesifik, seorang tidak cuma mesti lolos Tes Kompetensi Dasar (TKD), namun juga Tes Kompetensi Bidang (TKB). Peserta yang lolos TKD, bakal gagal jadi PNS bila gagal dalam TKB.
Sesaat itu, BKD Sragen mengatakan, pengumuman lulus hasil ujian seleksi CPNS jalur honorer kelompok 2 (K2) bakal diumumkan pada rentang saat pada minggu paling akhir November sampai awal Desember. Pengumumannya bakal ditulis melewati website resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.
Yang jelas, seluruh sistem koreksi serta penilaian dikerjakan di pusat. Daerah, yang berperan sebagai penyelenggara ujian semata. #SidomiNews.
semoga saja nilai ambang batas terlampaui..................tapi solusi bagi yang trpaksa tdak bs mencapai psing grade krna fx usia bgmana???????????????????pdahal pngabdian sudah puluhan thun.
BalasHapusbagai mana dengan tenga guru yang tidak mencapai psing grade...padahal...pengabdian udah bertahun2...tolong solusix untuk tenga guru...karena ada sekolah yg sama sekali tidak ada guru PNS x...cuma kepala sekolahx sj yng PNS seandainya tidak ada guru honorer bagaimana nasib anak2 bangsa.
BalasHapusUNTUK MENCIPTAKAN ANAK BANGSA YANG CERDAS PERLU GURU YANG CERDAS PULA, BAGAIMANA BISA MENDIDIK ANAK JADI CERDAS APABILA GURUNYA TIDAK CERDAS??? YANG ADA SEPERTI SAAT SEKARANG INI...MARI KITA RUBAH PARADIGAMANYA SEBELUM ANAK CERDAS HARUS DIMULAI DARI GURUNYA, GURU CERDAS MURIDPUN CERDAS...
Hapusmakanya lebih baik pns guru dirumahkan saja. lebih baik guru direkrut dengan sistem kontrak dengan gaji yang lebih baik.
Hapusklo kinerja tidak memuaskan bisa langsung di cut.
seperti malaysia dulu. banyak merekrut guru dari indonesia.
ia..betul..tp mau dikemanakan tenga honorer yg tidak lulus yg sudah bertahun2 mengabdi ..akan kah berenti begitu saja tanpa ada jalan keluarx...lebih2 untuk tenaga guru yg sudah membantu proses belajar mengajar demi kecerdasan anak bangsa.
Hapusyang jelas yang dinilai dari seorang guru itu adalah pahlawan tanpa jasanya...kalo anda ikhlas dalam tugas tanpa konpensasi dan tuntutan apapun maka rizki akan tuhan turunkan dari arah yg tak disangka-sangka. sebaliknya jika selama mengabdi krn harapan sesuatu duniawi maka sirnalah segala kebaikannya...sebagai contoh banyak yang lulus jdi PNS guru yg dianggap katanya punya prestasi dan cerdas sehingga membuat murid cerdas...kenyataannya output pendidikan di Indonesia dilihat dari kelulusan UN sangat2 menyedihkan...dimana letak yg lulus PNS itu cerdas? ingat belajar dari pengalaman itu lebih baik dari teori yang sesaat. oleh karena itu, bagi yg blm lulus jangan putus asa. teruslah mengabdi krn Tuhan lg menguji sejauhmana ketulusan pengabdiannya. bagi yg sdh lulus itu berarti mengemban amanah yang berat krn sesuai dengan jasa yg diberikan pemerintah. bekerjalah dengan penuh tanggung jawab krn anda adalah org yg dianggap cerdas dan hebat krn sdh berhasil memenangkan kompetensi...jangan menjadi duri dalam membangun generasi-generasi yg berprestasi...
BalasHapus